Minggu, 26 Oktober 2014

BAGAIMANA MENGHADAPI PERNIKAHAN BEDA AGAMA



Refleksi :terinspirasi oleh perkuliahan Prof.Dr.Marsigit M.A tanggal 17 Oktober 2014.
Saya merefleksikan jawaban pertanyaan: Bagaimana menghadap pernikahan beda agama?(pertanyaan dari Ni Kadek Dianita)
Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti mempunyai tujuan hidup masing-masing.
Salah satu yang menjadi tujuan hidup manusia adalah menikah.Namun yang menjadi masalah bagaimana jika menikah dengan orang yang berbeda keyakinan(berbeda agama) dengan kita.Hal ini merupakan masalah karena menyangkut keyakinan yang sudah dibawa sejak kita berada di dalam rahim ibu.Ini sangat sulit karena harus menyatukan dua keyakinan yang berbeda.Apalagi dalam menjalani kehidupan bersama sebagai sebuah keluarga sangat dibutuhkan keselarasan/keharmonisan antara satu dengan yang lainnya.Berbagai perbedaan yang ada sebenarnya harus dapat disatukan untuk keharmonisan tetapi bagaimana menyatukan perbedaan keyakinan jika masing-masing mempertahankan keyakinannya?Namun apapun resikonya kita harus menjalani hidup karena sudah mengambil keputusan untuk menikah dengan yang berbeda keyakinan.Yang terpenting sikap saling menghargai dan menghormati serta terbuka. Oleh karena itu,saya menyarankan kepada yang belum menikah agar dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum menikah jika pasangan kita berbeda keyakinan.Kita harus mempertimbangkan secara matang dampaknya bagi kita di waktu yang akan datang.Dengan demikian tidak akan menimbulkan masalah yang akan mempersulit dan justru akan membawa kehancuran.Lebih baik kita menikah dengan orang yang berkeyakinan sama,karena walaupun ada perbedaan dalam hal sikap,pandangan dll masih bisa disatukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar